Coba perhatikan semua alat elektronik atau semua jenis lampu di sekitar kalian. Kalau kalian baca di keterangan produknya, pasti semua menuliskan nilai voltase. Misalnya, lampu LED 220V, kulkas 220V, atau TV apa sih yang dimaksud voltase listrik? Kenapa di Indonesia rata-rata semua alat elektronik dan lampu bertuliskan 220 Volt?Yuk, kita bahas!Apa itu Voltase Listrik?Volt diciptakan oleh seorang fisikawan asal Italia yang bernama Alessandro Volta 1745-1827.Alessandro VoltaVoltase listrik disingkat Volt atau V atau biasa yang dikenal dengan tegangan listrik merupakan satuan listrik untuk beda potensial antara dua titik bahan konduktor atau sumber listrik contohnya kabel atau baterai ketika terdapat arus listrik yang mengalir. Aduh, bahasanya membingungkan deh!Sederhananya, kita menggunakan satuan voltase listrik untuk menunjukkan berapa sih beda tegangan energi listrik antara sumber listrik dan tujuannya alat elektronik dan lampu.Sebagai gambaran, kita dapat membayangkan rangkaian listrik sebagai air mengalir yang berada di dalam pipa. Analogikan bahwa voltase adalah perbedaan tekanan air di dalam pipa. Dalam perjalanannya, arus air ataupun arus listrik tidak akan selalu mulus. Ada hambatan, misalnya diameter pipa kabel listrik yang mengecil di jalur pipa air. Dalam kelistrikan, hambatan ini disebut dengan resistor atau resistan. Besaran nilai resistor berbeda-beda, tergantung pada jenis konsep utamanya adalah Jika kita semakin banyak mengalirkan air atau listrik pada diameter pipa kabel yang dikecilkan, maka tekanan air voltase listrik akan semakin besar. Listrik AC dan Listrik DCTerdapat dua kategori voltase listrik berdasarkan arah arusnya, yaituTegangan AC Alternating Current - tegangan yang arah arusnya bolak-balik. Contohnya adalah listrik DC Direct Current - tegangan yang arah arusnya searah. Contohnya adalah baterai, aki, lampu, dan alat-alat elektronik kebanyakan. Nilai voltase listrik dapat kita ukur dengan menggunakan alat voltmeter atau multimeter. Untuk menggunakan multimeter, caranya adalah dengan menempelkan probe batang pengukur pada kutub positif dan negatif untuk tegangan DC atau pada netral dan live untuk tegangan AC.Multimeter DigitalNilai voltase listrik sering kita lihat pada berbagai komponen listrik, diantaranya adalah baterai dan lampu. Pada baterai, jika tertulis nilai voltase listrik 1,5V berarti baterai tersebut dapat menghasilkan beda potensial listrik sebanyak 1,5V yang dapat digunakan untuk menyalakan peralatan listrik. Pada lampu, jika tertulis nilai voltase listrik 220V, maka lampu tersebut dapat menyala secara optimal pada tegangan AC 220V. Mengapa listrik PLN menggunakan arus AC bukan DC? Kalau lampu dan alat elektronik kebanyakan menggunakan arus listrik DC, maka muncul pertanyaan 1. Kenapa ya PLN menyediakan listrik dengan arus AC? Hal ini berhubungan dengan kemudahan transmisi / distribusi jaringan listrik. Voltase listrik AC cukup mudah diubah hanya dengan menggunakan trafo atau transformer. Dengan menggunakan trafo ini, voltase/tegangan listrik dapat dinaikkan menggunakan trafo step up atau diturunkan menggunakan trafo step down sesuai dengan kebutuhan. Hal ini tidak dapat dilakukan jika menggunakan listrik DC karena trafo hanya dapat bekerja pada listrik AC karena listrik AC dapat menghasilkan perubahan arah magnetik pada kumparan kawat tembaga primer yang mempengaruhi kumparan sekunder sehingga dapat menghasilkan arus listrik dengan voltase listrik dan arus yang berbeda. Gambaran arah arus listrik AC & DC, Trafo hanya dapat dipasang pada arus listrik AC2. Lalu mengapa tegangan listrik perlu diubah? Jika kalian pernah belajar fisika di SMP, setiap material pasti memiliki resistansi atau hambatan listrik. Tembaga sekalipun yang memiliki sifat konduktor listrik yang baik memiliki resistansi. Untuk mentransmisi/distribusikan listrik dari pembangkit sampai ke rumah kita, diperlukan kabel yang sangat panjang. Jika PLN menggunakan tegangan rendah untuk mentransmisi/mendistribusikannya, listrik akan habis ditengah jalan sebelum sampai ke rumah kita. Hal ini dinamakan dengan power loss. Power loss iniberhubungan dengan arus dan nilai resistansi bahan yang digunakan untuktransmisi/distribusi arus semakin panjang kabel atau kawat yangdigunakan maka semakin besar hambatan listriknya. Maka untuk mengurangi power loss, tegangan listrik harus dinaikkan sebesar-besarnya di awal transmisi. Di Indonesia kita mengenal yang namanya Sutet Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi. Sutet ini digunakanuntuk mentransmisi/distribusikan tegangan antara 275-800 sampai di area bisnis atau perumahan, listrik akan diturunkan kembali dengan trafo step down menjadi 220 V. Gambar trafo stepdown yang digunakan untuk jaringan distribusi listrikNamun untuk beberapa negara lain, tegangan yang digunakan bervariasi mulai dari 110V - 120V dan 220V, 230 Volt, serta Kebanyakan Alat Elektronik dan Lampu Bertuliskan 220V?Di Indonesia sendiri standar listrik PLN memiliki spesifikasi 220V sama seperti di kebanyakan negara di dunia kecuali Amerika dan Jepang yang memiliki voltase listrik 100 – 127 Volt. Awalnya hampir semua negara menggunakan voltase listrik 120V, namun karena kebutuhan pemakaian listrik yang semakin besar dan kebutuhan untuk mendistribusikan listrik semakin jauh, maka kebanyakan negara mengubah voltase listrik menjadi 220-240V. Gambaran secara umum voltase listrik yang digunakan negara-negara di duniaOvervoltage VS UndervoltageJika kalian pernah mengukur listrik PLN di rumah secara berkala, mungkin kalian pernah menemukan bahwa voltase listrik di rumah kadang naik overvoltage, kadang turun undervoltage atau tidak stabil pada waktu-waktu tertentu. OvervoltageOvervoltage disebabkan karena sumber listrik menghantarkan daya watt yang lebih besar daripada yang dapat diterima oleh alat elektronik atau Indonesia, overvoltage tidak terlalu sering terjadi. Yang lebih sering terjadi adalah adalah voltase listrik turun dibawah kemampuan alat elektronik atau beragam, namun pada intinya undervoltage terjadi karena beban listrik terlalu besar daripada yang disediakan oleh “penerimanya”.Pada beberapa kasus di Indonesia, undervoltage juga terjadi di wilayah padat penduduk. Trafo distribusi kelebihan beban akibat distribusi yang terlalu banyak. Nilai voltasenya bisa turun sampai di bawah 180V. Trafo distribusi listrikVoltase listrik turun naik ini tentunya akan merugikan konsumen, karena dapat membuat peralatan listrik cepat rusak. Alat-alat elektronik ini tidak bekerja dengan baik bahkan mati atau rusak dan efisiensi penggunaan daya di rumah akan semakin turun. Cara Mengatasi Overvoltage & UndervoltageKalian bisa menggunakan voltage stabilizer atau membeli peralatan elektronik dengan supply yang berjenis SMPS Switching Mode Power Supply. Dengan supply ini, tegangan output yang digunakan oleh peralatan elektronik tetap stabil meskipun supply input dari PLN naik turun. Apa ciri-cirinya SMPS? Paling mudah adalah kalian bisa perhatikan dari spesifikasi supply yang ditulis biasanya berupa range dari 100-240V. Gambar ciri-ciri supply yang menggunakan SMPS Mengatasi Ketidakstabilan Voltase Pada LampuLampu sangat terpengaruh dengan input voltase listrik . Lampu bohlam / pijar dengan spesifikasi 220V jika dipasang pada saat undervoltage - katakanlah 180V - maka cahaya yang dihasilkan akan lebih redup karena terjadi penurunan daya listrik. Hal ini agak berbeda dengan lampu LED, lampu LED bekerja dengan arus searah atau DC; sehingga lampu LED membutuhkan supply driver yang mengubah arus AC menjadi DC. Rangkaian atau desain dari supply ini sangat penting karena menentukan ketahanan lampu LED. Supply yang baik akan membuat lampu LED lebih LED yang menggunakan supply jenis linear akan sangat terpengaruh dengan perubahan voltase listrik yang membuat voltase output ke lampu LED akan tidak stabil dan membuat lampu LED lebih cepat rusak. Sedangkan lampu LED yang menggunakan SMPS akan membuat lampu LED lebih awet karena walaupun tegangan input tidak stabil, output tegangan yang dihasilkan akan tetap stabil. Gambar spesifikasi voltase lampu LED yang tahan terhadap perubahan voltase listrikPerhatikan Juga Batas Ketahanan Voltase Dudukan Lampu Kalian!Lampu LED berkualitas tentunya tidak akan bekerja dengan baik jika menggunakan fitting lampu yang berkualitas baik. Fitting lampu yang baik memilki ciri-ciriBahan material yang baikTahan panasTahan karatMemiliki sifat konduktifitas yang baik biasanya berbahan kuningan atau alumunium Sesuai dengan rating lampu yang digunakanPada fitting lampu yang berkualitas akan tertulis rating voltase listrik dan kuat arus yang dapat digunakan. Contohnya 220V 16A, yang artinya fitting lampu tersebut dapat digunakan untuk lampu yang beroperasi pada voltase listrik 220V dan kuat menahan beban cukup besar sampai kurang lebih 3500 Watt. Macam-macam dudukan lampuPenggunaan fitting lampu yang salah tidak sesuai rating atau berkualitas buruk akan mengakibatkan fitting terbakar atau meleleh karena tidak kuat menahan panas yang Bisa fatal, lho!Hal tersebut bisa berujung pada korsleting listrik hubungan arus pendek listrik dan berakhir pada kebakaran. Jadi gunakanlah lampu yang berkualitas dan fitting lampu yang sesuai dengan ratingnya untuk menciptakan rasa aman dan nyaman saat menggunakan dan mencegah terjadinya hal-hal yang merugikan di kemudian hari. Kalian bisa mendapatkan produk-produk berstandar SNI melalui website kami. Jangan lupa mampir ke katalog kami ya!
spaningdrop atau tegangan turun naik pada listrik,spaning drop atau tegangan kurang dari 220 volt sangat berpengaruh pada alat-alat listrik,tegangan listrik Mcb Listrik - Listrik adalah sumber kehidupan, dengan adanya listrik kamu dapat melakukan banyak hal, belajar, bermain, hingga bekerja. Bagaimana jadinya jika kita hidup tanpa ada listrik, segala pekerjaan terasa sangat sulit, gelap, terlambat, bahkan sering kali kegagalan datang. Di balik sebegitu manfaatnya listrik, tetap saja tidak mungkin selamanya aliran listrik dapat bekerja kerusakan yang umum terjadi disekitar kita adalah Voltase Listrik Naik Turun / Arus Tegangan tidak stabil. Jarang sekali pengguna listrik PLN yang peduli dengan permasalahan ini, memang sepertinya masalah kecil, namun resiko yang akan didapatkan bukan kecil lagi di masa depan. Penyebab listrik PLN Naik Turun Voltase Tidak Stabil dan Solusinya1. Beban Listrik Tidak SeimbangAda istilah grouping dalam pekerjaan instalasi listrik gedung maupun rumah tinggal. Grouping adalah sebuah sistem yang dapat membagi beberapa group jalur listrik agar dapat menyesuaikan untuk menjaga Voltase yang di sediakan PLN, meski dari sumber PLN voltase normal, tapi jika instalasi grouping didalam rumah bermasalah tentu akan dapat membuat tegangan naik dari masalah ini adalah, segera hubungi teknisi listrik jika masalah ada setelah KWH, namun jika sebelum kwh meter wajib menggunakan jasa perbaikan PLN gratis tanpa di pungut Instalasi Listrik Tidak LayakKasus yang sering terjadi adalah hasil instalasi tidak standar, mulai dari sistem gambar, pelaksanaan, material sampai teknis pemasangan. Jika modal awal sudah minus tenaga maupun persiapan, tentu saja hasil yang akan didapatkan tidak baik, seperti instalasi tidak layak tanda instalasi tidak layak dan dapat membuat tegangan naik turun adalah sambungan kabel kendor tidak kencang. Ini bukan masalah sepele lagi, ini bisa dikategorikan problem serius yang dapat merugikan secara fisik bahkan material dimasa voltase listrik tidak stabil, sama halnya dengan membiarkan bom waktu di dalam rumah, dampak kerugian akan terlihat pada perangkat elektronik yang mudah rusak hingga ada suara percikan listrik yang beresiko Terlalu Banyak Mesin Dan Perangkat ElektronikKurangi peralatan yang dapat memakan terlalu banyak voltase PLN, contoh adalah pompa air, pendingin ruangan, mesin gerinda, dan mesin motor kasus rumah kamu memiliki daya kwh 450 watt, dan di dalam rumah terdapat 1 lampu LED 30 Watt menyala, dibarengi dengan mesin potong kayu 300 400 besar nilai pemakaian daya diatas terlihat jika mesin pemotong kayu hidup bersamaan dapat membuat Voltase listrik turun ditandai dengan lampu Led redup segera kurangi penggunaan mesin / motor listrik yang kiranya dapat memakan Voltase listrik lebih besar seperti pompa air, pendingin ruangan, mesin potong kayu dan masih banyak sepele, kerugian yang akan paling dirasakan ketika voltase naik turun adalah perangkat elektronik sering rusak atau tidak akan bertahan lama. Cara paling mudah untuk mengetahui apakah voltase listrik turun adalah melemahnya putaran kipas angin, atau lampu redup terang sendiri pada saat lilitan motor berdaya besar dinyalakan.Rumusnyasendiri untuk voltase output (vo) adalah voltase supply (vi) dikali resistor kedua (R2) dan dibagi resistor 2 + resistor 1 atau vo = vixr2/ (R2+R1). Jika voltase supply adalah 10V, maka jika mengikuti rumus tersebut voltase output adalah 10x20/ (20+15) = 5,71V. 2. Cara Menurunkan Tegangan dengan I G B T.
Jika listrik yang ada di rumah sering bermasalah, pastinya kamu perlu mengetahui bagaimana cara mengatasi voltase listrik turun. Jika kamu sudah mengetahui tegangan yang tidak stabil, maka permasalahan tersebut akan segera tertangani. Lalu, apa yang perlu kamu lakukan untuk mengatasi tegangan listrik yang sering turun? Yuk, simak pembahasannya berikut ini! Mencari Penyebab Masalah TerjadiMengurangi Impedensi Sistem KelistrikanMenggunakan Alat Penyetabil VoltaseUninterruptible Power Supply UPSStabilizer Mencari Penyebab Masalah Terjadi Cara pertama yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi voltase turun adalah mencari penyebab dari masalah itu muncul. Apakah karena instalasi listrik di rumah atau memang berasal dari jaringan listrik PLN. Guna memeriksanya, kamu bisa mengukur dengan menggunakan alat bernama multitester. Alat yang satu ini berguna untuk mengukur lebih dari satu besaran arus. Mengurangi Impedensi Sistem Kelistrikan Kamu bisa melakukan beberapa cara untuk mengurangi impedensi dalam sistem kelistrikan. Salah satunya dengan memperbaiki luas penampang kabel, menaikan ukuran transformer, hingga mengurangi kabel pada rangkaian. Tidak hanya itu, kamu juga dapat melakukan adjusment pada setting tap trafo atau menambahkan voltage regulator. Tindakan ini bisa menjadi cara yang efektif dalam menaikan tegangan listrik di rumah. Menggunakan Alat Penyetabil Voltase Jika masalah voltase turun instalasi rumah, maka sebaiknya kamu mengatasinya dengan menggunakan alat yang berguna untuk menstabilkan tegangan. Alat yang bisa kamu gunakan, yakni UPS dan stabilizer. Uninterruptible Power Supply UPS UPS ini merupakan perangkat elektronik yang tidak hanya berguna untuk sebagai penyetabil tegangan saja, namun juga bisa berfungsi sebagai tempat menyimpan energi listrik. Stabilizer Stabilizer adalah alat elektronik yang berguna untuk menjaga agar arus dan tegangan listrik tetap stabil. Umumnya, alat ini berfungsi untuk berbagai kebutuhan, baik alat eletronik skala rumah tangga maupun industri. Stabilizer juga dapat dimanfaatkan untuk instalasi listrik daya tinggi maupun rendah. Nah, jika kamu memiliki instalasi yang sudah terpasang lebih dari lima tahun, sebaiknya memperoleh rehabilitasi. Selain itu, pastikan juga pemasangan maupun rehabilitasi instansi dilakukan oleh orang yang profesional dan kompeten di bidangnya. Mikmar Gracindo merupakan perusahaan panel yang menyediakan pelayanan terbaik untukmu. Selain pemasangan instalasi listrik, perusahaan ini juga menawarkan berbagai pilihan produk listrik sesuai kebutuhan. Kamu dapat menghubungi Mikmar Gracindo dengan segera mengunjungi website resminya untuk mendapatkan informasi lebih detail mengenai layanannya, ya. Kini kamu tak perlu bingung lagi harus beli kebutuhan listrik di mana. Yuk, cek harga panel listrik terbaru hanya di Semoga membantu!