deteksidini kekeringan terhadap lahan pertanian. Hasil daripada penelitian tersebut adalah memfasilitasi sektor pertanian dalam mengetahui kebutuhan air wilayah lahan pertanian untuk mengurangi dampak kekeringan dan memperoleh perbandingan ketersediaan air yang dibutuhkan. Penelitian sejenis juga pernah dilakukan oleh M. Hamdan
Berita Utama Lainnya13 Jun 2023 19106 Potret Wisuda Adik Najwa Shihab di Amerika, Kini Sandang 2 Gelar Spesialis Kedokteran13 Jun 2023 19006 Momen Kedekatan Adinia Wirasti dan Sara Wijayanto, Kompak Sejak Kecil13 Jun 2023 1850Viral Siswa SD Muhammadiyah 4 Surabaya Lakukan Study Banding ke Jepang, Curi Perhatian13 Jun 2023 1840Meninggal Dunia, Ini 6 Potret Lawas Salman Al Farisi 'Koh Ahong' Bareng Pemeran Si Doel13 Jun 2023 183010 Potret Artis Hadiri Wisuda Kelulusan Sekolah Anak Tahun 2023, Curi Perhatian13 Jun 2023 1800Muncul dari Kipas Angin, Penampakan Ular Ini Bikin Bergidik Sekaligus Jadi Guyonan13 Jun 2023 1735Bangkit dari Kematian, Wanita Ini Ketuk Peti Mati dari Dalam ray7830 a. untuk memenuhi kebetuhan sehari-hari. b. untuk membuat pakaian. c. untuk membuat bahan-bahan obat *semoga membantu* Jakarta - Kekeringan berarti keadaan suatu wilayah saat tidak mengalami hujan karena datangnya musim kemarau dalam kurun waktu yang cukup lama. Dengan demikian, kandungan air pun akan menguap dan mengering. Banyak faktor yang membuat fenomena kekeringan terjadi. Seperti badai El Nino 2015 di Indonesia. Badai El Nino biasanya terjadi di wilayah Pasifik Selatan. Jika terjadi di satu wilayah negara maka negara lain dapat terkena dampak buruknya. Mulai dari kelaparan, kekurangan air, dan tertundanya kedatangan musim Penyebab KekeringanSecara umum, penyebab kekeringan di belahan dunia terbagi menjadi 6 faktor. Seperti uraian di bawah Letak GeografisPenyebab kekeringan yang terjadi di Indonesia pertama dipengaruhi oleh letak geografis. Di mana Indonesia tepat berdiri kokoh di garis khatulistiwa serta adanya 2 benua dan 2 samudera yang mengapit negara kepulauan itu, Indonesia yang membentang luas hingga kilometer persegi ditambah sekitar pulau menjadikan fenomena alam monsoon ikut hinggap. Monsoon menyebabkan perubahan iklim yang disebut jet steam effect yang ektrem karena tekanan udara darat juga berubah menjadi panas. Kemudian, panas inilah yang menghembus ke daratan yang mengeringkan kandungan air Penebangan PohonPenebangan pohon banyak dilakukan untuk kepentingan industri, real estate, maupun hal lainnya yang tanpa mengupayakan reboisasi untuk perlindungan bumi seisinya. Vegetasi yang terdiri dari tumbuhan dan tanaman sangat dibutuhkan oleh manusia dan hewan. Antara lain, untuk konsumsi sehari-hari, obat-obatan, dan respirasi. Pada proses respirasi, vegetasi salah satunya akan menghasilkan air bersih dari penyerapan molekul oksigen yang terdapat di udara bebas. Air yang dihasilkan tumbuhan kemudian diinfiltrasi dari akar ke tanah untuk kebutuhan harian dan cadangan saat kemarau Boros AirMandi yang dilakukan berjam-jam hingga melupakan kran air yang terbuka saat mengisi bak kamar mandi tentu menyumbang kekeringan. Padahal, air adalah kebutuhan pokok nomor 1 bagi manusia dan hewan untuk memberi tenaga tubuh lebih efektif daripada makanan. Menghemat air pun bukan berarti Anda pelit menjaga kebersihan diri dan isi rumah, tetapi membiasakan diri untuk menggunakan air bersih secukupnya. Bahkan, Anda dapat menggunakan air bekas untuk beberapa hal. Seperti menyiram air hasil cuci beras untuk tanaman di Kondisi Air Tanah Yang Terlalu DalamIklan Secara umum, terdapat empat lapisan tanah, yaitu lapisan atas, lapisan tengah, lapisan bawah, dan lapisan induk. Untuk mencapai tanah induk yang kaya akan air butuh usaha seperti pengeboran ditambah dengan modal uang yang dipersiapkan cukup banyak. Namun, lapisan tanah yang terlalu dalam dapat menjadi masalah sendiri bagi manusia. Karena air susah terangkat sehingga kekeringan melanda. Hal ini juga merugikan tumbuhan berakar pendek. Mereka akan susah menyerap air tanah sehingga menyebabkan Minimnya Daerah Resapan AirPenyebab kekeringan akibat faktor alam selanjutnya karena minimnya daerah resapan air terdekat. Seperti penggundulan pohon di hutan atau area persawahan hijau yang dialihfungsikan. Kedua fenomena sosial tersebut menjadikan manusia kehilangan resapan air penyebab kekeringan. Meskipun hujan terus mengguyur wilayah Anda, tetapi tidak ada sejumlah tanah dan tumbuhan yang mampu menyerap air cukup banyak, maka banjir juga akan terjadi. Bahkan, dampak buruk berupa bencana kekeringan akan sangat tunbuhan seperti ketela yang menyerap air sangat banyak jika dibandingkan dengan tanaman lainnya. Kemudian, jangan menanam pohon bambu yang strukturnya akan menutupi saluran penyerapan air ke Global WarmingAktivis-aktivis muda sudah banyak yang berkampanye tentang global warming. Bukan hanya omong kosong belaka, tetapi global warming memang sangat berbahaya bagi makhluk bumi terutama manusia. Salah satunya tanah akan mudah mengering sehingga kesulitan dalam infiltrasi. Kemudian, akan memudahkan iklim bumi tidak beraturan dan sulit diprediksi. Seperti saat ini, di mana musim kemarau dapat terasa lebih panas dan terjadi Kekeringan Bagi Manusia Kekeringan bagi manusia begitu menyedihkan karena segala aktivitas kehidupan seperti mati. Dampak terjadinya kekeringan secara umum dibagi menjadi produksi tanaman puso. Dengan demikian, memberi potensi matinya tanaman. Petani desa, pedagang, dan negara tentu rugi. Lalu, mengancam ketahanan pangan nasional Meningkatnya polusi udara yang membahayakan sistem pernapasan karena pasokan oksigen bersih juga berkurangMenyebabkan hidrologis atau perairan lingkungan berkurang saat musim editor Mahasiswa UGM Manfaatkan Aspal Jalanan Untuk Kurangi Peningkatan Suhu PerkotaanALFI MUNA SYARIFAH Kerusakanhutan (deforestasi) masih tetap menjadi ancaman di Indonesia. Menurut data laju deforestasi (kerusakan hutan) periode 2003-2006 yang dikeluarkan oleh Departemen Kehutanan, laju deforestasi di Indonesia mencapai 1,17 juta hektar pertahun. Bahkan kalau menilik data yang dikeluarkan oleh State of the World’s Forests 2007 yang Skip to content BerandaFitur LengkapHargaPrivate CloudLoginCoba Gratis Apa itu Industrialisasi? Ini pengertian, Faktor dan Dampaknya bagi Perekonomian Apa itu Industrialisasi? Ini pengertian, Faktor dan Dampaknya bagi Perekonomian Pada mulanya, industrialisasi terjadi di abad pertengahan ke 18 sampai abad 19 di Eropa serta di amerika. Industrualisasi ini bermula dari adanya revolusi industri yang terjadi di Inggirs pada abad pertengahan ke-18, yang juga ditandakan dengan adanya penemuan mesin uap. Setelahnya, terjadi suatu perkembangan yang besar pasca Perang Dunia II yang menjadi semakin berembangnya imlu pengetahuan dan teknologi. Berbagai penemuan baru tersebut mendorong kegiatan ekonomi industri dan juga manufaktur menjadi kian pesat. Nah, pada kesempatan kali ini mari kita mengenal bersama tentang industrialisasi, faktor dan dampaknya bagi perekonomian. Pengertian Industrialisasi Berdasarkan laman Wikipedia, industrialisasi adalah proses transformasi ekonomi dan sosial suatu negara atau wilayah ke arah pengembangan sektor industri yang lebih maju dan berbasis manufaktur. Di dalamnya akan melibatkan pergeseran dari perekonomian yang didominasi oleh sektor pertanian atau agraris menuju sektor industri dan manufaktur yang lebih berkembang. Proses di dalamnya akan melibatkan pengenalan teknologi baru, penggunaan mesin dan peralatan mekanis, pengorganisasian produksi massal, serta peningkatan produktivitas tenaga kerja. Dalam konteks ini, sektor industri dan manufaktur menjadi tulang punggung perekonomian negara dengan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan pendapatan nasional. Industrialisasi seringkali juga disertai dengan urbanisasi, yaitu migrasi penduduk dari desa ke kota untuk bekerja di sektor industri yang berkembang pesat. Hal ini mengubah struktur sosial masyarakat, meningkatkan kualitas hidup, dan membawa perubahan dalam pola kehidupan dan budaya. Tujuan dari industrialisasi adalah untuk mencapai kemajuan ekonomi dan meningkatkan standar hidup masyarakat. Dalam prosesnya, negara atau wilayah biasanya mengalami transformasi dari negara agraris menjadi negara industri yang memiliki sektor manufaktur yang kuat dan berdaya saing. Namun, industrialisasi juga dapat memiliki dampak negatif, seperti kerusakan lingkungan akibat polusi industri, perubahan sosial yang cepat, kesenjangan sosial antara pekerja industri dan petani, serta masalah kesehatan dan keselamatan kerja. Oleh karena itu, penting untuk melibatkan perencanaan yang baik dan mengadopsi praktik produksi yang berkelanjutan dalam proses ini. Baca juga Pengertian Business Blueprint dan 5 Tahapan Mudah dalam Membuatnya Faktor Pendorong Terjadinya Industrialisasi Terdapat beberapa faktor pendorong yang dapat mendorong proses industrialisasi suatu negara atau wilayah. Berikut ini adalah beberapa faktor utama yang dapat mempengaruhi industrialisasi 1. Ketersediaan Sumber Daya Alam Ketersediaan sumber daya alam yang melimpah, seperti tambang mineral, sumber energi misalnya minyak bumi, gas alam, dan bahan baku industri lainnya, dapat mendorong perkembangan sektor industri. Negara atau wilayah yang memiliki akses mudah dan berkelanjutan terhadap sumber daya ini dapat memanfaatkannya untuk kepentingan industri. 2. Infrastruktur yang Memadai Ketersediaan infrastruktur yang baik, seperti jaringan transportasi jalan raya, rel kereta api, pelabuhan, bandara, listrik, telekomunikasi, dan fasilitas pendukung lainnya, menjadi faktor penting dalam mendorong industrialisasi. Infrastruktur yang memadai memungkinkan aliran barang dan jasa yang lancar serta mendukung efisiensi dalam produksi dan distribusi. 3. Tenaga Kerja Terampil Ketersediaan tenaga kerja terampil dan terlatih sangat penting dalam proses industrialisasi. Tenaga kerja yang memiliki keterampilan teknis dan keahlian khusus dalam industri tertentu dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing sektor industri. Investasi dalam pendidikan dan pelatihan tenaga kerja juga merupakan faktor penting dalam pengembangan industri. 4. Kebijakan Pemerintah Kebijakan pemerintah yang mendukung pembangunan industri menjadi faktor penting dalam mendorong industrialisasi. Langkah-langkah seperti pengurangan hambatan perdagangan, penyediaan insentif fiskal dan pajak, perlindungan hak kekayaan intelektual, pengembangan lembaga keuangan untuk mendukung investasi, dan stabilitas kebijakan dapat memberikan dorongan bagi sektor industri. 5. Inovasi dan Teknologi Kemajuan dalam inovasi dan teknologi menjadi faktor pendorong penting dalam industrialisasi. Adopsi teknologi baru, pengembangan riset dan pengembangan, serta investasi dalam teknologi modern dapat meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan daya saing industri. Kolaborasi antara sektor industri, universitas, dan lembaga riset juga dapat mendukung pengembangan teknologi yang relevan dengan kebutuhan industri. 6. Pasar yang Berkembang Adanya pasar yang berkembang dan permintaan yang kuat untuk produk industri merupakan faktor pendorong penting dalam industrialisasi. Pasar domestik yang besar atau akses ke pasar internasional yang luas dapat memberikan insentif bagi pengembangan sektor industri. Kombinasi faktor-faktor ini dapat saling berinteraksi dan saling mempengaruhi dalam mendorong proses industrialisasi. Setiap negara atau wilayah mungkin memiliki kombinasi faktor yang berbeda dalam konteks mereka sendiri. Baca juga Mengenal Contoh Perusahaan Manufaktur di Indonesia Berdasarkan Sektornya Dampak Positif Industrialisasi Industrialisasi memiliki sejumlah dampak positif yang dapat mempengaruhi suatu negara atau wilayah. Berikut ini adalah beberapa dampak positif utama dari proses yang terdapat di dalamnya 1. Pertumbuhan Ekonomi Industrialisasi dapat menjadi mesin pertumbuhan ekonomi yang kuat. Dengan berkembangnya sektor industri dan manufaktur, negara atau wilayah dapat meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan daya saingnya. Hal ini dapat menghasilkan peningkatan pendapatan nasional, peningkatan investasi, dan menciptakan lapangan kerja baru. 2. Penciptaan Lapangan Kerja Seiring dengan pertumbuhan sektor industri, industrialisasi dapat menciptakan lapangan kerja yang signifikan. Pabrik-pabrik, perusahaan manufaktur, dan sektor pendukung lainnya membutuhkan tenaga kerja untuk berbagai posisi dan keterampilan. Dengan adanya lapangan kerja yang lebih banyak, maka proses di dalamnya dapat mengurangi tingkat pengangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat. 3. Peningkatan Standar Hidup Dengan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan lapangan kerja, industrialisasi dapat meningkatkan standar hidup masyarakat. Industri yang berkembang menyediakan akses ke produk-produk dan layanan yang lebih banyak, termasuk barang konsumsi, perumahan, layanan kesehatan, pendidikan, transportasi, dan infrastruktur publik lainnya. Ini dapat meningkatkan kualitas hidup, mengurangi kemiskinan, dan meningkatkan aksesibilitas bagi banyak orang. 4. Inovasi Teknologi Proses ini mampu mendorong inovasi teknologi yang dapat membawa perubahan dan kemajuan dalam berbagai sektor. Adopsi teknologi baru dan pengembangan inovasi dapat meningkatkan efisiensi produksi, kualitas produk, dan menciptakan peluang baru. Dalam jangka panjang, inovasi teknologi dapat mendorong pengembangan industri yang lebih maju dan berkelanjutan. 5. Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Industrialisasi seringkali disertai dengan pengembangan infrastruktur yang mendukung, seperti jaringan transportasi yang lebih baik, listrik yang lebih andal, dan fasilitas pendukung lainnya. Hal ini dapat menghubungkan wilayah yang sebelumnya terisolasi, meningkatkan konektivitas, dan mendorong pengembangan wilayah yang lebih merata. 6. Diversifikasi Ekonomi Dengan adanya sektor industri yang berkembang, negara atau wilayah dapat mengurangi ketergantungan pada sektor pertanian atau sektor ekonomi lain yang rentan terhadap fluktuasi harga dan kondisi alam. Diversifikasi ekonomi melalui industrialisasi dapat menciptakan ketahanan ekonomi yang lebih besar dan mengurangi risiko yang terkait dengan sektor tunggal. Namun, penting untuk diingat bahwa dampak positif di dalamnya juga harus diimbangi dengan keberlanjutan lingkungan, perlindungan hak pekerja, dan kesetaraan sosial. Dalam hal ini, pengelolaan yang bijaksana dan kebijakan yang tepat perlu diterapkan. Baca juga Organisasi Nirlaba Pengertian, Ciri-cirinya, dan Contohnya di Indonesia Dampak Negatif Industrialisasi Meskipun industrialisasi memiliki dampak positif, ada juga beberapa dampak negatif yang terkait dengan proses ini, yaitu 1. Polusi Lingkungan Proses ini seringkali menyebabkan polusi lingkungan yang dapat merusak ekosistem, mencemari udara, air, dan tanah. Industri yang menggunakan bahan kimia berbahaya dan menciptakan limbah industri dapat menghasilkan polutan yang berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Polusi ini dapat menyebabkan perubahan iklim, kerusakan ekosistem, dan masalah kesehatan masyarakat. 2. Urbanisasi yang Tidak Terkendali Industrialisasi seringkali menyebabkan migrasi besar-besaran dari daerah pedesaan ke kota-kota yang berkembang pesat. Hal ini dapat menyebabkan urbanisasi yang tidak terkendali dengan pertumbuhan populasi yang cepat. Infrastruktur kota mungkin tidak dapat menangani tekanan yang tinggi, seperti kekurangan perumahan, kemacetan lalu lintas, kepadatan penduduk yang tinggi, dan kekurangan fasilitas sosial yang memadai. 3. Kesenjangan Sosial dan Ketimpangan Ekonomi Industrialisasi tidak selalu memberikan manfaat yang merata kepada seluruh masyarakat. Kadang-kadang, kesenjangan sosial dan ketimpangan ekonomi dapat meningkat sebagai akibat dari industrialisasi. Pekerja di sektor industri mungkin menghadapi kondisi kerja yang buruk, upah rendah, dan kurangnya perlindungan sosial. Sementara itu, kelompok masyarakat lainnya mungkin tidak dapat mengakses kesempatan kerja dan manfaat ekonomi yang dihasilkan oleh industrialisasi. 4. Gangguan Sosial dan Perubahan Budaya Industrialisasi dapat menyebabkan perubahan sosial dan budaya yang cepat dalam masyarakat. Nilai-nilai tradisional, struktur sosial, dan pola kehidupan masyarakat dapat terganggu atau berubah akibat pergeseran dari sektor pertanian ke sektor industri. Perubahan ini dapat menimbulkan ketegangan, konflik, dan kesulitan dalam penyesuaian sosial. 5. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dalam beberapa kasus, sektor industri dapat menyebabkan risiko tinggi terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja. Industri yang menggunakan mesin dan peralatan berat, bahan kimia berbahaya, atau operasi yang berisiko tinggi dapat meningkatkan risiko kecelakaan kerja, cedera, dan masalah kesehatan pekerja. Kurangnya standar keselamatan kerja yang memadai dan perlindungan pekerja dapat menjadi dampak negatif dari industrialisasi. Penting untuk diingat bahwa dampak negatif di dalamnya ini dapat dikurangi atau dikelola melalui penggunaan teknologi ramah lingkungan, kebijakan perlindungan lingkungan, regulasi keselamatan kerja yang ketat, dan pengembangan sosial yang inklusif. Baca juga PT Perseroan Terbatas Pengertian PT, Jenis, Ciri-ciri, dan Unsur-unsurnya Penutup Jadi, industrialisasi adalah proses transformasi ekonomi dan sosial menuju pengembangan sektor industri yang lebih maju dan berbasis manufaktur. Meskipun industrialisasi memiliki dampak positif, seperti pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, peningkatan standar hidup, inovasi teknologi, dan pengembangan infrastruktur, tetapi juga memiliki dampak negatif. Dampak negatif tersebut meliputi polusi lingkungan, urbanisasi yang tidak terkendali, kesenjangan sosial dan ketimpangan ekonomi, gangguan sosial dan perubahan budaya, serta masalah keselamatan dan kesehatan kerja. Oleh karena itu, penting untuk mengelola dampak negatif tersebut melalui penggunaan teknologi ramah lingkungan, kebijakan perlindungan lingkungan, regulasi keselamatan kerja yang ketat, dan pengembangan sosial yang inklusif. Nah, seiring dengan perkembangan zaman, kegiatan manufaktur semakin menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. Untuk itu, di tengah maraknya persaingan global, perusahaan manufaktur harus terus melakukan inovasi. Bukan hanya produk, namun juga operasional produksi. Nah, saat ini sudah banyak sistem manufaktur yang mampu membantu mengelola dan juga mengefisiensikan bisnis Anda, sistem tersebut adalah Accurate Online. Software akuntansi dan bisnis ini mampu menyajikan lebih dari 200 jenis laporan keuangan dan bisnis yang bisa diakses secara realtime dimanapun Anda berada. Selain itu, di dalamnya juga Anda bisa lebih mudah dalam mengelola kegiatan ataupun proses manufaktur Anda secara lebih efektif dan efisien. Tidak percaya? Silakan buktikan sendiri dengan mencoba Accurate Online selama 30 hari gratis melalui tautan gambar di bawah ini. Seberapa bermanfaat artikel ini? Klik salah satu bintang untuk menilai. 13 pembaca telah memberikan penilaian Belum ada yang memberikan penilaian untuk artikel ini Jadilah yang pertama! As you found this post useful... Follow us on social media! We are sorry that this post was not useful for you! Let us improve this post! Tell us how we can improve this post? Lulusan S1 Ekonomi dan Keuangan yang menyukai dunia penulisan serta senang membagikan berbagai ilmunya tentang ekonomi, keuangan, investasi, dan perpajakan di Indonesia Bagikan info ini ke temanmu! Related Posts Page load link DampakPositif, dampak positif letak astronomis bagi Indonesia adalah: 1. Menjadi Paru-Paru dunia. Letak astronomis Indonesia membuat negara ini menjadi termasuk negara yang tropis. Negara tropis mempunyai curah hujan yang tinggi, sehingga bisa menghasilkan hutan hujan yang subur dan melimpah. Dewasa ini tidak hanya karakter seseorang yang dapat dikatakan sulit untuk diramalkan, tetapi karakter iklim pun deimikian. Iklim yang mengalami perubahan akan bermuara pada lama musim yang berubah-ubah. Indonesia yang notabene memiliki iklim tropis dengan perubahan musim yang dapat dikatakan sedang labil ini pun menjadi perhatian utama bagi setiap lapisan terutama bagi kalangan yang bergerak di bidang pertanian ataupun yang terkait dengan penggunaan lahan lainnya. Perubahan karakter iklim juga bahkan dapat menyebabkan kekeringan. Kekeringan menjadi suatu bencana yang secara perlahan menggerogoti kesejahteraan tanpa disadari. Layaknya bencana yang tidak dapat dicegah secara sempurna yang bisa dilakukan hanyalah melalui penanggulangan dan menambah jangka waktu hal tersebut berulang. Maka penting bagi kita untuk mengetahui lebih lanjut mengenai apa itu kekeringan dan berbagai hal yang berkaitan dengannya. 1. Pengertian dan Klasifikasi Kekeringan Kekeringan adalah salah satu bencana yang terjadi secara alamiah maupun karena manusia. Kekeringan yang terjadi secara alamiah dibedakan menjadi empat, yaitu kekeringan meteorologis, kekeringan hidrologis, kekeringan agronomis, dan kekeringan sosial ekonomi. Kekeringan meteorologis merupakan kekeringan yang disebabkan karena tingkat curah hujan pada suatu daerah di bawah normal. Kekeringan hidrologis terjadi ketika pasokan air tanah dan air permukaan berkurang. Kekeringan agronomis berkaitan dengan berkurangnya kandungan air di dalam tanah, sehingga pertumbuhan tanaman dapat terganggu. Kekeringan sosial ekonomi merupakan merupakan muara dari semua kekeringan yang telah terjadi sebelumnya karena adanya bencana ini menyebabkan adanya krisis sosial dan ekonomi. Bencana sendiri merupakan pengertian yang antroposentris. Artinya suatu peristiwa tidak akan dikatakan menjadi sebuah bencana apabila tidak merugikan manusia. Bencana menurut Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 adalah sebuah peristiwa atau rangkaian peristwa yang mengancam dan menggangu kehidupan masyarakat, bisa disebabkan oleh faktor alam ataupun non alam, sehingga menimbulkan korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta, dan dampak psikologis. Pengertian kekeringan merupakan suatu peristiwa yang terjadi pada musim kemarau, apalagi ketika musim kemarau panjang melanda. Definisi kekeringan secara umum adalah kondisi di mana suatu wilayah, lahan, maupun masyarakat mengalami kekurangan air sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhannya. Menurut Parwata et al. 2014 kekeringan merupakan hubungan antara ketersediaan air di bawah rata-rata minimal kebutuhan air untuk hidup, lingkungan, maupun ekonomi. Kekeringan dapat disebabkan karena suatu wilayah tidak mengalami hujan atau kemarau dalam kurun waktu yang cukup lama atau curah hujan di bawah normal, sehingga kandungan air di dalam tanah berkurang atau bahkan tidak ada. Konsumsi air yang berlebihan pun dapat menjadi penyebab kekeringan, hal tersebut disebabkan konsumsi air berlebih tidak diimbangi dengan sumber air yang berlebih pula. Konsumsi air berbanding terbalik dengan sumber air, artinya bencana ini dapat terjadi saat konsumsi air sudah melampaui batasnya namun sumber air hanya mengeluarkan air dengan jumlah yang sama terbatas. Vegetasi pun dapat menjadi penyebab dari bencana ini, wilayah yang masih memiliki vegetasi yang lebat pasti memiliki cadangan air yang lebih banyak jika dibandingkan dengan wilayah yang tidak memiliki vegetasi atau lahan gundul. Vegetasi yang gundul artinya air yang meresap ke dalam tanah infiltrasi pun pasti akan berkurang, karena fungsi akar sendiri menyerap dan menyimpan air dari hujan. Air yang tersimpan di dalam akar tersebut dapat digunakan sebagai cadangan ketika musim kemarau telah tiba. Hal ini berarti, ketika musim kemarau datang daerah yang memiliki sedikit pohon akan memiliki cadangan air yang sedikit pula karena pohon-pohon tersebut sudah tergantikan oleh bangunan-bangunan khususnya di daerah perkotaan. Kekeringan juga dapat terjadi karena masyarakat suatu daerah belum bisa mengelola sumber daya air yang ada secara baik, ataupun prasarana sumber daya air yang kurang. Kekurangan sumber air pun dapat menjadi penyebab bencana ini. Ketika sumber air mata air, sungai, dan lainnya mengering maka tidak dapat memenuhi kebutuhan air manusia. Begitu pula ketika sumber air tersebut dimanfaatkan terlalu berlebihan hingga airnya habis maka pemanfaatan sumber daya air tidak dapat berkelanjutan. Keadaan akan semakin parah ketika sumber air yang ada di suatu wilayah jumlahnya sedikit dan jaraknya yang jauh. Sumber air yang jaraknya jauh tersebut akan semakin menyulitkan masyarakat ketika kekeringan melanda, apalagi ketika sumber air tersebut merupakan sumber air yang dapat terjangkau oleh masyarakat. Mau tidak mau masyarakat harus mengambil air di tempat tersebut. [read more] 3. Dampak Dampak kekeringan sangat dahsyat, apalagi ketika dampak tersebut sudah mempengaruhi perekonomian pada suatu daerah. Air merupakan hal yang sangat krusial untuk kehidupan, baik itu manusia, hewan, ataupun tumbuhan. Semua makhluk hidup memerlukan air untuk keberlangsungan hidupnya. Bencana ini berhubungan erat dengan kebutuhan manusia, kebutuhan lahan, maupun perekonomian. Ketika pasokan air di suatu daerah tidak dapat mencukupi kebutuhan penduduknya, masyarakat pasti akan merasakan kesulitan. Air sangat diperlukan masyarakat, baik itu untuk air minum, mandi dan buang air, memasak, dan lainnya. Hal tersebut tidak dapat digantikan oleh barang apapun. Saat air minum berkurang, hal tersebut juga berdampak ke kesehatan manusia itu sendiri, contohnya munculnya wabah penyakit seperti diare, penyakit kulit, campak, cacar dan lainnya. Manusia dapat bertahan lebih lama tanpa makanan, tapi tidak dapat bertahan tanpa minum karena 70% dari tubuh manusia merupakan air. Tubuh manusia sangat memerlukan air untuk proses-proses dalam tubuh seperti membantu mengeluarkan kotoran, menjaga kelembaban, media transportasi nutrisi, dan lainnya. Oleh karena itu air bersih khususnya untuk kebutuhan air minum sangat diperlukan. Tidak hanya manusia saja yang tersiksa ketika tidak ada air, namun tumbuhan dan hewan pun akan tersiksa bahkan mati. Sama halnya dengan manusia, tumbuhan memerlukan air untuk proses fotosintesis alias memproduksi makanan. Tanaman mati maka pasokan oksigen untuk manusia pun akan turut berkurang. Hewan pun akan merasakan dampaknya karena hewan juga termasuk makhluk hidup yang membutuhkan air untuk minum. Manusia, tumbuhan, dan hewan merupakan contoh dampak yang nyata dari peristiwa kekeringan yang terjadi bahkan sampai menyebabkan penurunan populasi baik dari manusia, tumbuhan, maupun hewan ketika kekeringan yang terjadi sudah sangat ekstrem. Bencana ini pun dapat menurunkan produktivitas khususnya hasil pertanian lahan basah. Lahan basah contohnya sawah memerlukan banyak air, apalagi lahan basah komoditas utamanya adalah padi yang memang biasa hidup pada kondisi lahan yang tergenang. Apabila panen pagi gagal dan terjadi dalam skala besar, maka dampak besar lainnya yang akan terjadi adalah kurangnya pasokan beras dan semakin banyak beras yang harus diimpor oleh Indonesia. Dampak kekeringan merupakan dampak yang kompleks karena menyangkut beberapa aspek penting dan aspek tersebut saling berkaitan satu sama lain. Oleh karena itu diperlukan tindakan penanggulangan maupun pencegahan untuk mengatasi bencana ini yang dilakukan oleh diri sendiri, masyarakat luas, maupun stakeholders terkait. 4. Upaya Penanggulangan Upaya penanggulangan yang dapat dilakukan untuk mengatasi kekeringan yaitu meningkatkan ketersediaan sumber air, baik itu sumber air dari tanah, sumur gali, maupun penampungan air hujan. Penggunaan air secukupnya merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan ketika sumber daya air sudah menipis karena apapun yang berlebihan pun pasti tidak akan baik. Jadi cukup gunakan air secukupnya saja. Ketika kekeringan melanda dan yang tersisa hanya air kotor yang tidak bisa kita manfaatkan maka yang kita perlukan adalah sebuah alat yang dapat digunakan sebagai penyaring air tersebut. Melalui proses penyaringan, air yang awalnya kotor dapat kita manfaatkan untuk memenuhi kebutuhan. Alat penyaring air pun dapat dibuat secara sederhana. Bahan-bahan yang dapat digunakan untuk membuat alat penyaring air sederhana ini adalah ijuk, pasir, batu alam, kerikil, arang, dan sabut kelapa. Bahan-bahan tersebut perlu disusun dengan tepat agar dapat menghasilkan air yang bersih. Namun alat penyaring air tersebut hanya dapat digunakan dalam skala kecil, paling tidak setiap rumah memiliki satu alat penyaring air. Pemerintah juga perlu bergerak dalam menanggulangi bencana ini, yaitu dengan subsidi air maupun subsidi tangki air yang didistribusikan kepada masyarakat yang mengalami kekeringan panjang. 5. Upaya Pencegahan Kekeringan Penanaman Pohon di Daerah Hulu Salah satu upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi kekeringan yaitu melalui gerakan menanam pohon. Memang manfaatnya akan dirasakan ketika pohon tersebut sudah besar, tetapi cara ini harus dilakukan untuk kelestarian air baku. Pohon dapat menyerap air dan juga memperbaiki aerasi tanah sehingga dapat menyimpan air lebih baik. Apalagi ketika pohon tersebut membentuk suatu hutan dengan vegetasi yang lebat. Pasti air yang disimpan hutan tersebut akan semakin banyak. Pembuatan Sumur Resapan dan Teknik Konservasi Air Lainnya Upaya lain yang dapat dilakukan yaitu dengan pembangunan sumur resapan, hal tersebut dapat dilakukan oleh masyarakat. Setiap rumah dapat membangun sumur resapan agar ketersediaan air tanah meningkat. Prinsip kerja dari sumur resapan ini adalah menampung air hujan dalam suatu lubang agar air genangan memiliki waktu yang lebih lama dipermukaan tanah sehingga sedikit demi sedikit air akan meresap kedalam tanah. Prinsip kerja dari sumur resapan adalah dengan cara memperbesar luas permukaan tanah dengan cara membuat lubang berbentuk sumur, luasnya permukaan tanah ini membuat air yang dapat diinfiltrasikan lebih banyak daripada sebelumnya. Sumur resapan ini harus ditempatkan minimal 1 m dari pondasi, 3 m dari sumur air bersih, dan 5 m dari septic tank. Bahasan lebih mendalam terkait sumur resapan dapat dilihat pada artikel “Sumur Resapan Pengertian, Manfaat, Jenis dan Pembuatan“. Selain pembangunan sumur resapan, teknik-teknik konservasi tanah dan air yang lainnya pun dapat dilakukan, seperti pembangunan rorak, DAM resapan, kolam retensi, lubang resapan, dan lain sebagainya. 6. Kejadian Kekeringan Terbesar di Indonesia Kejadian kekeringan terbesar yang pernah terjadi di Indonesia yaitu pada tahun 2018, Nusa tenggara Barat mengalami kekeringan ekstrem karena mengalami hari tanpa hujan sebanyak 112 hari. Suatu daerah dinyatakan mengalami kekeringan ekstrem ketika hari tanpa hujannya mencapai lebih dari 60 hari. Indonesia pernah mengalami bencana ini pada tahun 2018, menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB setidaknya beberapa kabupaten/ kota di 8 provinsi mengalami bencana tersebut. Wilayah provinsi tersebut adalah Jawa Tengah, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta DIY, Banten, Nusa Tenggara Timur, dan Lampung. Bencana tersebut didominasi oleh daerah-daerah di Pulau Jawa, dengan total warga yang terkena dampak paling besar yaitu di Provinsi Jawa Tengah sebanyak jiwa. BNPB mencatat setidaknya terdapat 606 bencana kekeringan di Indonesia selama 2010 sampai 2017. Kekeringan merupakan bencana yang tidak bisa kita anggap sepele, oleh karena itu cegahlah bencana kekeringan paling tidak dari diri kita sendiri. Mulailah berhemat dalam menggunakan air karena mencegah lebih baik daripada menanggulangi. Referensi Parwata IGMA, Indradewa D, Yudono P, Kertonegoro BD, Kusmarwiyah R. 2014. Respon pertumbuhan dan hasil tanaman jarak pagar Jatropha curcas L. terhadap cekaman kekeringan di lahan pantai di tahun pertama siklus produksi. Jurnal Agron Indonesia. 41159-65. [/read] Pusatpertumbuhan atau growth pole merupakan suatu wilayah yang berkembang pesat khususnya di bidang ekonomi dibanding daerah di sekitarnya. Pusat pertumbuhan berkembang sesuai karakteristik wilayah masing-masing. Jadi pertumbuhan di setiap daerah berbeda-beda faktornya. Berikut ini faktor-faktor pusat pertumbuhan: BKMG memprediksi musim kemarau 2018 sedikit lebih panjang dan musim hujan mengalami kemunduran, akibat pengaruh anomali iklim global El Nino. Anomali iklim ini memicu terjadinya kekeringan. Menurut Ditjen Tanaman Pangan Kementan, areal persawahan yang mengalami kekeringan mencapai hektare ha dan puso ha. Kesadaran akan pemanasan global telah menggugah bangsa-bangsa di dunia termasuk Indonesia untuk melakukan langkah-langkah antisipatif untuk mengurangi dampak buruknya. Para petani yang paling merasakan akibat kekeringan. Tanpa air yang cukup, sawah akan segera mengering dan panen gagal. Kerugian ekonomi petani sudah di depan mata. Kekeringan tetap menjadi ancaman kalau program reboisasi tidak diintensifkan untuk mengembalikan wilayah resapan air. Para petani yang sawahnya puso, akibat kekeringan yang berkepanjangan, terancam risiko mengalami rawan pangan dan gizi. Kerawanan pangan dan gizi muncul apabila masyarakat tidak mampu lagi mengakses pangan secara cukup untuk mempertahankan kehidupan yang aktif dan sehat. Keluarga-keluarga yang mengalami tekanan ekonomi karena kekeringan akan melakukan strategi coping, yaitu mengurangi frekuensi makannya dan mencari bahan pangan konvensional yang dalam situasi normal jarang atau tidak pernah dimakan. Selanjutnya anggota keluarga yang selama ini tidak mencari nafkah anak-anak, orang tua, dan kaum perempuan mulai terjun bekerja apa saja untuk mendapatkan upah tunai. Bila hal ini masih tidak memecahkan masalah, mereka mulai menjual aset yang dimilikinya. Kekeringan dapat memunculkan risiko kurang gizi bagi keluarga-keluarga yang selama ini berada di bawah garis kemiskinan. Perempuan akan turut mengambil peran untuk menghadapi ancaman rawan pangan dan gizi. Sebuah laporan yang dikeluarkan oleh Commonwealth Secretariat Engendering Adjustment in the Nineties menyebutkan bahwa perempuan di seluruh dunia memainkan peran ganda, yakni sebagai ibu dan sebagai pengatur rumah tangga untuk pemenuhan kebutuhan dasar keluarga family’s basic need. Lalu, sebagai produsen dan kontributor penghasilan keluarga, dan sebagai pengatur organisasi kemasyarakatan yang berdampak pada kesejahteraan sosial. Inilah yang dikenal sebagai empat peran perempuan. Pemerintah mempunyai tugas berat untuk mengantisipasi dampak kekeringan guna membantu petani. Kecukupan pangan menjadi prioritas baik untuk skala nasional maupun regional. Ketidaktahanan pangan memunculkan dampak negatif, yakni menurunnya status gizi masyarakat. Selama ini Kementerian Kesehatan sudah berpacu untuk mengentaskan problem gizi karena 37% anak Indonesia mengalami kekurangan gizi kronis berupa stunting anak pendek. Jangan sampai dampak kekeringan berakibat semakin meningkatnya anak penderita malnutrisi. Posyandu sebagai ujung tombak pelayanan gizi di masyarakat harus terus-menerus melakukan pemantauan status gizi secara cermat. Vaksinasi dan imunisasi bagi anak balita harus terus dilakukan. Di tengah-tengah merebaknya berita bahwa vaksin tertentu difatwakan haram oleh MUI, tetapi masih boleh digunakan karena alasan darurat, memunculkan berbagai pandangan pro-kontra di masyarakat. Mungkin mereka yang sangat berhati-hati justru memutuskan tidak melakukan vaksinasi bagi anak-anaknya karena takut dengan hukum haram. Fokus pemeliharaan kesehatan dan gizi anak balita perlu dilebarkan, yaitu dengan intervensi pemberian makanan tambahan bagi anak balita dari keluarga miskin maupun petani-petani yang terancam kekeringan. Sudah saatnya dalam situasi krisis akibat kekeringan, bantuan makanan tambahan di posyandu tidak lagi berupa secangkir kacang ijo atau sebutir telur setiap bulan. Akan tetapi, seharusnya bisa berupa makanan lengkap meal atau bahan makanan yang bisa dibawa pulang dan disajikan di rumah susu dan telur. Jumlah orang miskin di Indonesia ialah 25,95 juta orang atau 9,82% dari total penduduk. Kerja keras pemerintah telah berhasil menekan angka kemiskinan di bawah dua digit. Yang perlu diantisipasi ialah bahwa dalam situasi krisis akibat kekeringan, jumlah orang miskin kalau bisa jangan sampai melonjak lagi. Selama ini, program-program pengentasan rakyat dari kemiskinan sudah diimplementasikan pemerintah. Dalam program-program sosial yang bersifat charity bantuan gratis, masalah yang umum dihadapi ialah penentuan target sasaran yang kadang-kadang kurang tepat. Untuk itu, indikator kemiskinan perlu disosialisasikan di tingkat lapangan sehingga tidak terjadi misklasifikasi orang miskin. Pemerintah harus membuat perencanaan yang matang menyangkut bantuan untuk masyarakat miskin yang terkena dampak kekeringan. Pengalaman selama ini menunjukkan bahwa di dalam implementasi program raskin sekarang disebut rastra yang sudah berskala nasional ternyata masih dijumpai permasalahan. Hal ini terjadi karena orang miskin yang merasa berhak mendapatkan bantuan beras bersubsidi ternyata jumlahnya lebih banyak daripada yang terdata. Koordinasi di tingkat lapangan sangatlah penting. Zaman sekarang orang tidak malu-malu lagi untuk disebut miskin karena menginginkan bantuan dari pemerintah. Kini, di saat kekeringan merebak dan daya beli mungkin bakal merosot, pemerintah harus segera tanggap merumuskan bantuan untuk rumah tangga yang terancam kesejahteraannya. Memberikan keringanan kredit pinjaman bagi petani yang terkena puso, atau bantuan langsung tunai dengan mekanisme yang lebih baik kiranya sangat diharapkan oleh petani yang akan terkena dampak paling serius akibat kekeringan panjang. Bermatapencarian sebagai petani ialah pilihan hidup. Konon, petani ialah anggota masyarakat yang paling tenang hidupnya. Pepatah mengatakan kalau ingin kaya jadilah pedagang, tapi kalau ingin tenang hidupnya jadilah petani. Ironisnya, generasi muda saat ini seolah enggan bertani karena pertanian identik dengan kehidupan berkubang dengan lumpur. Di televisi kehidupan sukses ditunjukkan oleh generasi muda berdasi, bermobil, dan kehidupan mapan lainnya yang seolah hanya milik mereka yang bekerja di perkantoran. Pertanian di Indonesia menghadapi tantangan, yaitu menarik generasi mudanya untuk mau berkecimpung di dunia pertanian. 8 Ancaman bencana adalah suatu kejadian atau peristiwa yang bisa menimbulkan bencana. 9. Rawan bencana adalah kondisi atau karakteristik geologis, biologis, hidrologis, klimatologis, geografis, sosial, budaya, politik, ekonomi, dan teknologi pada suatu wilayah untuk jangka waktu tertentu yang mengurangi kemampuan mencegah, meredam, Penyebab Kekeringan Istimewa Jakarta Penyebab kekeringan dipengaruhi oleh faktor-faktor alamiah maupun ulah manusia. Kekeringan adalah kondisi di mana suatu wilayah, lahan, maupun masyarakat mengalami kekurangan air sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhannya. Kekeringan dapat disebabkan karena suatu wilayah tidak mengalami kemarau dalam kurun waktu yang cukup lama atau curah hujan di bawah normal. Hal ini membuat kandungan air di dalam tanah berkurang atau bahkan tidak ada. Penyebab kekeringan perlu benar-benar diperhatikan setiap orang, karena bisa berdampak pada lingkungan hidup bersama. Menghindari berbagai penyebab kekeringan yang bisa dilakukan tentunya perlu dipraktikkan semua orang di dunia. Berikut rangkum dari berbagai sumber, Rabu 20/7/2022 tentang penyebab seorang perempuan nekat turun sumur untuk ambil air mengundang perhatianLahan kering dan retak terlihat di Waduk Boca yang memasok air ke kota utara Monterrey yang hampir kering karena bagian utara Meksiko terkena kekeringan hebat, di Santiago, Meksiko 9/7/2022. Ribuan rumah tidak menerima air selama berminggu-minggu akibat kekeringan hebat tersebut. AP Photo/Fernando LlanoMenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, kekeringan adalah peristiwa alam berupa penyimpangan iklim yang sifatnya sewaktu-waktu, yang terjadi apabila curah hujan berada di bawah normal. Melansir Zenius, penyebab kekeringan terdbagi tiga, yaitu alamiah, fluktuasi suhu, dan perubahan iklim. Berikut penjelasan penyebab kekeringan - Alamiah Penyebab kekeringan yang pertama adalah daerah tersebut memiliki kelembapan yang rendah atau curah hujannya rendah. Contoh daerah yang memiliki curah hujan rendah ini bisa kamu liat dari daerah-daerah yang mempunyai sabana atau padang rumput. - Fluktuasi suhu Fluktuasi suhu juga berpengaruh pada penyebab kekeringan. Hal ini karena peningkatan suhu berpengaruh terhadap tekanan udara, yang juga bisa berpengaruh terhadap angin. Angin, nantinya akan membawa awan ke berbagai daerah. Di Indonesia, El Nino membawa kekeringan karena fenomena ini mengakibatkan Indonesia tidak mendapatkan hujan. Pada saat El Nino membawa awan ke Amerika Selatan, Indonesia akan mengalami musim kemarau. - Perubahan Iklim Perubahan iklim juga merupakan penyebab kekeringan. Perubahan iklim bisa menjadi penyebab kekeringan karena peningkatan suhu. Meningkatnya suhu berarti panas yang membuat air di tanah menguap, yang nantinya hal tersebut bisa menyebabkan Penyebab KekeringanIlustrasi Kekeringan Credit penyebab kekeringan di antaranya Letak Geografis Indonesia berada tepat di garis khatulistiwa. Letak dari negara ini diapit 2 benua dan 2 samudera. Indonesia secara geografis juga terletak di daerah “monsoon” yang merupakan fenomena alam di mana sangat sering terjadi perubahan iklim secara ekstrem disebabkan perubahan tekanan udara dari daratan. Perubahan tersebut menyebabkan “jet steam effect” dari lautan yang menghempas daratan dengan hawa panas. Hawa panas dan angin tersebut membuat banyak daerah yang awalnya memiliki kandungan air, menjadi kering. Hal tersebut diperparah apabila musim kemarau tiba. Minim Daerah Resapan Alih fungsi lahan terbuka hijau yang digunakan sebagai bangunan tempat tinggal mempengaruhi kondisi dari cadangan air di tanah. Wajar saja, ketika tanah yang mampu menyerap air hujan harus tertutup oleh beton yang mengakibatkan air tidak dapat meresap ke dalam tanah. Semakin sedikitnya cadangan air dalam tanah akan memberi dampak buruk berupa bencana kekeringan. Boros Air Boros dalam penggunaan air tanah ternyata berimbas pada kekeringan di beberapa daerah. Dampak boros air tersebut semakin parah ketika kemarau tiba. Biasanya, penggunaan air berlebihan ini bisa disebabkan kebiasaan menggunakan air untuk rumah tangga yang berlebihan atau penggunaan air dalam jumlah besar oleh para petani untuk mengairi sawah. Jika dilakukan terus menerus akan berdampak pada habisnya cadangan air. Curah Hujan Rendah Salah satu penyebab terjadinya kekeringan yang umum terjadi di Indonesia disebabkan oleh perubahan iklim yang membuat hujan menjadi jarang turun. Rendahnya curah hujan tersebut diakibatkan rendahnya tingkat produksi uap air dan awan. Apabila sangat hujan yang turun sangat sedikit, maka musim kemarau akan menjadi semakin lama dan kekeringan akan melanda. Kerusakan Hidrologis Kerusakan hidrologis yaitu kerusakan fungsi dari wilayah hulu sungai karena waduk dan pada bagian saluran irigasinya terisi sedimen dalam jumlah yang sangat besar. Akibatnya, kapasitas dan daya tampung air akan berkurang sangat drastis dan hal tersebut akan memicu timbulnya kekeringan saat datangnya musim kemarau. Global Warming Global warming atau yang berarti pemanasan secara global, memang telah menjadi penyebab terjadinya kekeringan terbesar tidak hanya di Indonesia, namun hampir di seluruh dunia. Memang, penyebab dari timbulnya Global Warming sangat beragam, mulai dari polusi kendaraan dan pabrik, hingga penggunaan berbagai zat kimia Kekeringan AlamiahPenyebab kekeringan bisa terjadi adalah karena kejadian alamiah maupun karena manusia. Melansir penyebab kekeringan yang terjadi secara alamiah dibedakan menjadi empat, yaitu kekeringan meteorologis, kekeringan hidrologis, kekeringan agronomis, dan kekeringan sosial ekonomi. Kekeringan meteorologis Kekeringan meteorologis merupakan kekeringan yang disebabkan karena tingkat curah hujan suatu daerah di bawah normal. Kekeringan hidrologis Kekeringan hidrologis terjadi ketika pasokan air tanah dan air permukaan berkurang. Kekeringan agronomis Kekeringan agronomis berkaitan dengan berkurangnya kandungan air di dalam tanah, sehingga pertumbuhan tanaman dapat terganggu. Kekeringan sosial ekonomi Kekeringan sosial ekonomi merupakan merupakan muara dari semua kekeringan yang telah terjadi sebelumnya karena adanya bencana ini menyebabkan adanya krisis sosial dan KekeringanSeekor sapi tergeletak di Bandarero, Kenya, Jumat 3/3. Kenya kini tengah menghadapi kekeringan parah dan krisis pangan. AP Photo / Ben CurtisBanyak sekali dampak yang mungkin ditimbulkan kekeringan. Berikut beberapa dampak kekeringan Sumber Air Bersih Berkurang Apabila sumber air bersih berkurang, maka kaan berdampak pada berkurangnya konsumsi air minum yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Ketika hal tersebut terjadi, maka akan menyebabkan dehidrasi. Kondisi tubuh yang dehidrasi sangat berbahaya jika terus-menerus dibiarkan. Salah satunya dapat menyebabkan kematian, mengingat air memang menjadi kandungan yang penting bagi tubuh untuk bertahan hidup. Selain itu, kegiatan seperti mencuci, mandi, dan lain sebagainya juga akan berkurang dan membuat kegiatan sehari-hari terganggu. Akan ada efek domino yang timbul ketika kekeringan. Maka dari itu ada baiknya untuk selalu menjaga cadangan air yang ada di Bumi. Banyak Tanaman Mati Tanaman merupakan salah satu sumber kehidupan bagi manusia. Ketika musim kemarau datang, maka akan banyak tanaman mati karena tanaman tidak bisa mendapatkan sumber air untuk hidup. Hanya ada beberapa tanaman saja yang bisa bertahan hidup, seperti pohon jati dan kaktus. Meningkatnya Polusi Dampak selanjutnya ketika tanaman mati, maka polusi udara akan semakin merajalela. Hal tersebut disebabkan tidak ada tanaman yang berfungsi sebagai agen yang memproses gas karbondioksida untuk dijadikan oksigen bagi kehidupan manusia. Maka dari itu, mari bersama-sama mencegah berbagai penyebab terjadinya kekeringan tersebut, agar kehidupan dapat terus berjalan dan terhindar dari berbagai bencana.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. PADIDALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi di Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung) Pengaruh adalah suatu proses interaksi yang menentukan yaitu terjadinya suatu bentuk tingkah laku yang tidak sesuai bagi kepentingan bangsa atau dengan suatu sistem nilai karena meniru suatu kelompok . 2 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Letak geografis diantara dua benua, dan dua samudra serta terletak di sekitar garis khatulistiwa merupakan faktor klimatologis penyebab banjir dan kekeringan di Indonesia. Posisi geografis ini menyebabkan Indonesia berada pada belahan bumi dengan iklim monsoon tropis yang sangat sensitif terhadap anomali iklim El-Nino Southern Oscillation ENSO. ENSO menyebabkan terjadinya kekeringan apabila kondisi suhu permukaan laut di Pasifik Equator bagian tengah hingga timur menghangat El Nino. Berdasarkan analisis iklim 30 tahun terakhir menunjukkan bahwa, ada kecenderungan terbentuknya pola iklim baru yang menyebabkan terjadinya perubahan iklim. Dampak terjadinya perubahan iklim terhadap sektor pertanian adalah bergesernya awal musim kemarau yang menyebabkan berubahnya pola tanam karena adanya kekeringan. Kekeringan adalah keadaan kekurangan pasokan air pada suatu daerah dalam masa yang berkepanjangan beberapa bulan hingga bertahun-tahun. Biasanya kejadian ini muncul bila suatu wilayah secara terus-menerus mengalami curah hujan di bawah rata-rata. Musim kemarau yang panjang akan menyebabkan kekeringan karena cadangan air tanah akan habis akibat penguapan evaporasi, transpirasi, ataupun penggunaan lain oleh manusia. Kekeringan dapat menjadi bencana alam apabila mulai menyebabkan suatu wilayah kehilangan sumber pendapatan akibat gangguan pada pertanian dan ekosistem yang ditimbulkannya. Dampak ekonomi dan ekologi kekeringan merupakan suatu proses sehingga batasan kekeringan dalam setiap bidang dapat berbeda-beda. Namun, suatu kekeringan yang singkat tetapi intensif dapat pula menyebabkan kerusakan yang signifikan. Kekeringan menyangkut neraca air antara inflow dan outflow atau antara presipitasi dan evapotranspirasi. Kekeringan tidak hanya dilihat sebagai fenomena fisik cuaca saja, tetapi hendaknya juga dilihat sebagai fenomena alam yang terkait erat dengan tingkat kebutuhan masyarakat terhadap air. Bertambahnya jumlah penduduk telah mengakibatkan terjadinya tekanan penggunaan lahan dan air serta menurunnya daya dukung lingkungan. Akibatnya kekeringan semakin sering terjadi dan semakin meluas. Kekeringan dapat menimbulkan dampak yang amat luas, kompleks, dan juga rentang waktu yang panjang setelah berakhirnya kekeringan. Dampak yang luas dan berlangsung lama tersebut disebabkan karena air merupakan kebutuhan pokok dan vital bagi seluruh makhluk hidup, yang tidak tergantikan oleh sumber daya lainnya. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dari kekeringan ? 2. Apa saja penyebab kekeringan ? 3. Apa dampak kekeringan terhadap kondisi perekonomian masyarakat ? 4. Bagaimana cara menanggulangi bencana kekeringan ? Tujuan Penelitian 1. Menjelaskan pengertian kekeringan. 2. Menjelaskan penyebab kekeringan. 3. Menjelaskan dampak kekeringan terhadap kondisi perekonomian masyarakat 4. Menjelaskan cara menanggulangi bencana kekeringan. BAB II PEMBAHASAN Pengertian Kekeringan Kekeringan adalah keadaan kekurangan pasokan air pada suatu daerah dalam masa yang berkepanjangan beberapa bulan hingga bertahun-tahun. Biasanya kejadian ini muncul bila suatu wilayah secara terus-menerus mengalami curah hujan di bawah rata-rata. Musim kemarau yang panjang akan menyebabkan kekeringan karena cadangan air tanah akan habis akibat penguapan evaporasi, transpirasi, ataupun penggunaan lain oleh manusia. Kekeringan dapat menjadi bencana alam apabila mulai menyebabkan suatu wilayah kehilangan sumber pendapatan akibat gangguan pada pertanian dan ekosistem yang ditimbulkannya. Dampak ekonomi dan ekologi kekeringan merupakan suatu proses sehingga batasan kekeringan dalam setiap bidang dapat berbeda-beda. Namun, suatu kekeringan yang singkat tetapi intensif dapat pula menyebabkan kerusakan yang signifikan. PBB memperhitungkan bahwa setiap tahun wilayah lahan subur seluas Ukraina hilang akibat kekeringan, pembabatan hutan, dan ketidakteraturan iklim. Akibat yang dapat ditimbulkan oleh kekeringan dalam demografi adalah migrasi massal, sebagaimana yang terjadi di wilayah Tanduk Afrika dan Sahel. Penyebab Kekeringan Faktor penyebab kekeringan adalah 1. Adanya Penyimpangan Iklim. Penyimpangan iklim, menyebabkan produksi uap air dan awan di sebagian Indonesia bervariasi dari kondisi sangat tinggi ke rendah atau sebaliknya. Ini semua menyebabkan penyimpangan iklim terhadap kondisi normalnya. Jumlah uap air dan awan yang rendah akan berpengaruh terhadap curah hujan, apabila curah hujan dan intensitas hujan rendah akan menyebabkan kekeringan. 2. Adanya Gangguan Keseimbangan Hidrologis. Gangguan keseimbangan hidrologis, kekeringan juga dipengaruhi oleh adanya gangguan hidrologis seperti 1 Terjadinya degradasi Daerah Aliran Sungai DAS terutama bagian hulu mengalami alih fungsi lahan dari bervegetasi menjadi non vegetasi yang menyebabkan terganggunya sistem peresapan air tanah; 2 Kerusakan hidrologis daerah tangkapan air bagian hulu menyebabkan waduk dan saluran irigasi terisi sedimen, sehingga kapasitas tampung air menurun tajam; 3 Rendahnya cadangan air waduk yang disimpan pada musim penghujan akibat pendangkalan menyebabkan cadangan air musim kemarau sangat rendah sehingga memicu terjadinya kekeringan. Selengkapnya Download disini Dampakterjadinya kekeringan antara lain : · produksi tanaman turun/rendah/puso bahkan menyebabkan tanaman mati sehingga merugikan petani · Karena produksi rendah secara riil mengalami kerugian material maupun finansial yang besar dan bila terjadi secara luas, akan mengancam ketahanan pangan nasional

Foto Kekeringa disejumlah negara. REUTERS/SERTAC KAYAR Jakarta, CNBC Indonesia - Perubahan iklim rupanya dapat menghilangkan 4% dari output ekonomi tahunan global pada tahun 2050, menurut perkiraan sebuah studi baru dari 135 Global menerbitkan laporan kemungkinan dampak kenaikan permukaan laut, dan gelombang panas, kekeringan, dan badai yang lebih teratur pada Selasa 26/4/2022. Perusahaan pemeringkat ini memberikan skor kredit kepada negara-negara berdasarkan kesehatan ekonomi mereka."Untuk tingkat yang berbeda, ini adalah masalah bagi dunia," kata analis kredit pemerintah S&P, Roberto Sifon-Arevalo, dikutip dari Reuters. "Satu hal yang benar-benar menonjol adalah kebutuhan akan dukungan internasional untuk banyak dari bagian dunia yang lebih miskin ini". Dalam skenario dasar, di mana sebagian besar pemerintah menghindari kebijakan perubahan iklim baru yang dikenal sebagai 'RCP oleh para ilmuwan, negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah cenderung mengalami kerugian produk domestik bruto PDB rata-rata 3,6 kali lebih besar daripada negara Bangladesh, India, Pakistan, dan Sri Lanka terhadap kebakaran hutan, banjir, badai besar, dan juga kekurangan air membuat Asia Selatan berisiko 10% -18% dari PDB, kira-kira tiga kali lipat Amerika Utara dan 10 kali lebih banyak daripada wilayah Eropa yang paling sedikit terkena Asia Tengah, Timur Tengah dan Afrika Utara serta Afrika Sub-Sahara juga menghadapi kerugian yang cukup besar. Negara-negara Asia Timur dan Pasifik menghadapi tingkat paparan yang sama seperti Afrika Sub-Sahara, terutama karena badai dan banjir daripada gelombang panas dan negara-negara di sekitar khatulistiwa atau pulau-pulau kecil cenderung lebih berisiko, dengan ekonomi yang lebih bergantung pada sektor-sektor seperti pertanian cenderung lebih terpengaruh daripada mereka yang memiliki sektor jasa dari S&P mengatakan bahwa beberapa negara telah mengalami penurunan peringkat kredit karena cuaca ekstrem, seperti beberapa Kepulauan Karibia setelah badai dia mengatakan data baru itu tidak akan dimasukkan ke dalam model peringkat negara perusahaan, karena masih ada terlalu banyak ketidakpastian seperti cara beradaptasi negara dengan perubahan tersebut."Kami berusaha untuk memberi tahu apa yang relevan dan di mana," kata Sifon-Arevalo. "Tapi kami tidak menilai skenario terburuk, kami menilai skenario dasar."Bagi sebagian besar negara, paparan, dan biaya dari perubahan iklim sudah meningkat. Selama 10 tahun terakhir, badai, kebakaran hutan, dan banjir saja telah menyebabkan kerugian sekitar 0,3% dari PDB per tahun secara global, menurut perusahaan asuransi Swiss Meteorologi Dunia WMO juga menghitung bahwa, rata-rata bencana terkait cuaca, iklim, atau air telah terjadi di suatu tempat di dunia setiap hari selama 50 tahun terakhir, menyebabkan 115 kematian setiap hari dan kerugian harian lebih dari US$202 studi tahun lalu oleh sekelompok universitas Inggris yang melihat kenaikan suhu global yang lebih ekstrem, memperkirakan bahwa lebih dari 60 negara dapat dipotong peringkatnya karena pemanasan global pada tahun 2030. [GambasVideo CNBC] Artikel Selanjutnya Jokowi Pesimistis Soal Pencegahan Perubahan Iklim Global tfa/luc

Kitasudah mengetahui sebagian dari akibat pemanasan global ini, yaitu mencairnya tudung es di kutub, meningkatnya suhu lautan, kekeringan yang berkepanjangan, penyebaran wabah penyakit berbahaya, banjir besar-besaran, coral bleaching dan gelombang badai besar. Kita juga telah mengetahui siapa yang akan terkena dampak paling besar.
Sumber Air Minum Berkurang. Salah satu dampak kekeringan yang harus diwaspadai adalah kurangnya sumber air minum. Sumber Air untuk Kebutuhan Sehari-hari Berkurang. Banyak Tanaman Mati. Apa dampak yang terjadi dari kekeringan brainly? Jawaban dampak dari kekeringan adalah sumber air mengurang karena air dalam tanah mengering, dan berdampak juga bagi kehidupan makhluk hidup hewan hewan pada mati ,sering terjadi kebakaran hutan, membuat para petani rugi atau paceklik karena tumbuhan pada mengering. Apa dampak bencana kekeringan bagi petani? Para petani yang paling merasakan akibat kekeringan. Tanpa air yang cukup, sawah akan segera mengering dan panen gagal. Kerugian ekonomi petani sudah di depan mata. Kekeringan tetap menjadi ancaman kalau program reboisasi tidak diintensifkan untuk mengembalikan wilayah resapan air. Apa yang menjadi penyebab kekeringan? Biasanya kejadian ini muncul bila suatu wilayah secara terus-menerus mengalami curah hujan di bawah rata-rata. Musim kemarau yang panjang akan menyebabkan kekeringan karena cadangan air tanah akan habis akibat penguapan evaporasi, transpirasi, ataupun penggunaan lain oleh manusia. Upaya apa untuk mengatasi kekeringan? Mengatasi Kekeringan Dengan Embung Embung atau penampung air hujan bisa menjadi cara untuk mengatasi kekeringan saat musim kemarau. Mengatasi kekeringan dengan Waduk Mengatasi Kekeringan dengan Penghijauan Bagaimana dampak bagi masyarakat dan lingkungan yang kekeringan? Kekeringan yang terjadi sangat berdampak untuk kehidupan seperti mempengaruhi kesehatan manusia, tanaman, maupun hewan. Kekeringan juga dapat menyebabkan pepohonan menjadi mati dan tanah menjadi gundul sehingga pada musim hujan dapat menyebabkan erosi dan banjir. Apa yang menyebabkan terjadinya kekeringan brainly? Kekeringan dapat disebabkan karena kebutuhan air lebih besar daripada air yang tersedia, curah hujan rendah, kerusakan daerah tangkapan air seperti hutan, dan kemarau panjang serta adanya globalwarming. Bagaimana fenomena kekeringan pada lahan pertanian bisa terjadi? Kekeringan Kekeringan pertanian berhubungan dengan berkurangnya kandungan air dalam tanah lengas tanah sehingga tak mampu lagi memenuhi kebutuhan air bagi tanaman pada suatu periode tertentu. Kekeringan ini terjadi setelah terjadinya gejala kekeringan meteorologis. Apa akibat dari musim kemarau yang sangat panjang? Berikut ini sejumlah apa akibat dari musim kemarau yang panjang Terjadi kekeringan pada berbagai wilayah dan sulit diatasi dengan cepat. Sumur tidak lagi memiliki persediaan air bersih, sehingga jumlah air bersih menurun drastis. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kekeringan? Kekeringan adalah ketersediaan air yang jauh di bawah kebutuhan air, baik untuk kebutuhan hidup, pertanian, kegiatan ekonomi, dan lingkungan. Apa dampak positif dari musim kemarau? Dampak positif keempat dari musim kemarau yaitu tidak terjadinya bencana banjir dan berkurangnya bencana longsor, karena curah hujan yang rendah. Bagaimana dampak dari musim kemarau terhadap air tanah? Musim kemarau menyebabkan lingkungan kering kerontang karena tetesan butiran air hujan tak kunjung turun. Kekeringan mendera saat berkurang dan habisnya cadangan air yang tersimpan di tanah, menyusut dan mengeringnya air di embung, danau, dan sungai. Bagaimana strategi pemerintah sebagai upaya antisipasi kekeringan brainly? 1. menghimbau masyarakat untuk menggunakan air bersih secukupnya. 2. memperbanyak tampungan air WADUK. 3. melakukan reboisasi. Apa yang terjadi bila tanah yang ada di bumi mengalami kekeringan dan menjadi tandus? Kekeringan yang terjadi sangat berdampak untuk kehidupan seperti mempengaruhi kesehatan manusia, tanaman, maupun hewan. Kekeringan juga dapat menyebabkan pepohonan menjadi mati dan tanah menjadi gundul sehingga pada musim hujan dapat menyebabkan erosi dan banjir. Bagaimana bencana alam kekeringan terjadi di suatu wilayah atau negara? Kekeringan dapat disebabkan karena suatu wilayah tidak mengalami hujan atau kemarau dalam kurun waktu yang cukup lama atau curah hujan di bawah normal, sehingga kandungan air di dalam tanah berkurang atau bahkan tidak ada. Apa tiga upaya yang dapat dilakukan untuk menghadapi musim kemarau? Apa yang harus kita lakukan untuk menjaga lingkungan ketika musim kemarau tiba? Mengapa kekeringan disebut sebagai bencana merangkak? Kompleksitas bertambah karena diketahui kekeringan merupakan bencana dengan prosesnya berjalan lambat sehingga dikatakan sebagai bencana merangkak. Kekeringan datang tidak tiba-tiba seperti banjir atau gempa bumi, tetapi timbul perlahan-lahan sehingga sangat mudah diabaikan. Referensi Pertanyaan Lainnya1Bahan Dasar Yang Digunakan Untuk Membuat Kultur Jaringan Adalah?2Nelson Mandela Berperan Penting Dalam Menghapuskan Konflik Terkait Perbedaan?3Perintah Dasar Sederhana Dalam Program Passcal Adalah…?4Bagaimana Cara Wirausaha Menciptakan Produk Yang Mampu Menarik Minat Konsumen?5Contoh Tekanan Dalam Kehidupan Sehari Hari?6Pengertian Al Qur an Hadits?7Tahapan Dalam Perakitan Komputer Terdiri Dari?8Pengertian Bahan Dalam Seni Rupa?9Negara Yang Bergabung Dalam Oldefo Adalah Negara Negara?10Bagaimana Cara Meningkatkan Kesadaran Bela Negara?
P6vYm8.
  • m61mkyldmk.pages.dev/43
  • m61mkyldmk.pages.dev/442
  • m61mkyldmk.pages.dev/757
  • m61mkyldmk.pages.dev/11
  • m61mkyldmk.pages.dev/975
  • m61mkyldmk.pages.dev/683
  • m61mkyldmk.pages.dev/44
  • m61mkyldmk.pages.dev/308
  • m61mkyldmk.pages.dev/687
  • m61mkyldmk.pages.dev/425
  • m61mkyldmk.pages.dev/199
  • m61mkyldmk.pages.dev/449
  • m61mkyldmk.pages.dev/51
  • m61mkyldmk.pages.dev/897
  • m61mkyldmk.pages.dev/310
  • apa dampak kekeringan bagi perekonomian suatu wilayah